Wilujeng Sumping, alias SELAMAT DATANG... di blog simkuring... moga-moga aya manfaat nu tiasa katampi... hapunten nu kasuhun... bilih aya raheut manah...

22 March 2010

Jembatan Negeri Akhirat


Jembatan di negeri akhirat sering disebut sebagai jembatan "shirathal mustaqim". Mengenai isyarat adanya jembatan ini diriwayatkan dalam beberapa hadis, di antaranya dalam shohih Muslim (Kitab Shifat Yaumul Qiyamah), musnad Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah.

Adapun bunyi riwayatnya adalah sebagai berikut.

عن عائشة: أنها قالت: أنا أول الناس سأل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن هذه الآية: { يَوْمَ تُبَدَّلُ ٱلأَرْضُ غَيْرَ ٱلأَرْضِ وَٱلسَّمَـٰوَٰتُ } قالت: قلت: أين الناس يومئذ يا رسول الله؟ قال: " على الصراط "

Dari Aisyah, sesungguhnya ia pernah berkata: Aku adalah orang yang pertama bertanya kepada Rasulullah Saw tentang ayat ini "Pada hari [ketika] bumi diganti dengan bumi yang lain, demikian juga langit" [QS Ibrahim: 48]. Ia berkata, aku bertanya: Dimanakah manusia pada hari itu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Di atas shirot [jalan/jembatan].

Ada orang yang mengatakan bahwa Shiratal Mustaqim adalah jembatan yang menuju surga, dimana di kanan kirinya adalah neraka. Orang kafir dan penuh dosa tidak akan bisa melewati dengan mudah dan akan terjatuh ke neraka. Orang yang hatinya bersih akan melesat masuk ke surga bagaikan kilat. Susahnya melintasi jembatan ini bagi orang kafir dan penuh dosa adalah bagaikan melintasi jembatan yang setajam pisau cukur, dan lebarnya hanya selebar rambut di belah tujuh.

Akan tetapi makna shirat dalam hadis di atas tentu bukan lafadz "shirathal mustaqim" yang terdapat dalam surat Al-Fatihah. Karena lafadz tersebut maknanya adalah jalan kehidupan di dunia yang bisa mengantarkan seseorang menuju kebahagiaan surga di negeri akhirat kelak.


0 comments:

Post a Comment

Langganan Artikel

Dengan mengisi data di sini, sobat akan menerima artikel-artikel baru dari kangyosep.blogspot.com

Masukkan alamat email sobat di sini:

Dipersembahkan oleh: LANGGANAN KAMI